Keranjingan membaca buku membuat saya lupa segalanya, termasuk lupa sama
istri dan lupa bekerja.. hehee..,maaf ya Istriku, semoga penyakit ini
sementara.
Jenis buku yang saya sukai adalah “pengembangan diri”. Meskipun ada
seorang teman yang memperingatkan agar saya menghindari membaca buku jenis ini
karena ujung-ujungnya secara tidak langsung akan memperkuat aliran manusia
pemakan manusia. Oh ya? Separah itukah?? Ya, mungkin ada benarnya..tapi bisa
bisanya kita aja lah yang filtering.
Buku “The Cashflow Quadrant” pertama di cetak tahun 2001 atau 11 tahun yang
lalu, tapi saya baru membeli dan membacanya sampai habis di tahun 2012. hahaa…
sangat terlambat.
Teringat dulu waktu
kuliah tahun 2000-an, beberapa teman kos saya sering membaca buku Robert T.
Kiyosaki, bahkan mereka bermain monopoly seperti anak kecil aja hehee.. saya
sempat penasaran dan coba ikut baca buku itu, namun belum satu halaman saya
sudah menyerah, padahal udah diulang baca kalimatnya tetap juga tidak mengerti.
Tapi kenapa teman saya mengerti..? hmm berarti otak saya yang belum siap
kayaknya hehee..
|
Pengangguran masuk quadrant mana ya? #bingung#
|
Sebelum baca buku ini saya sering mendengar komentar miring dari teman-teman
yang mengatakan buku ini adalah “ajaran” yang suka dipakai oleh orang MLM untuk
‘menjebak’ mangsanya. Buku ini menjual mimpi, menjelekkan profesi pegawai sehingga
mereka mau lompat berhenti kerja dan membuat keluarga jadi terlantar. Intinya
buku ini membuat saran yang berbahaya.
Ada juga yang
bilang Robert T. Kiyosaki bukan kaya dari bisnis properti, investasi saham atau
lainnya, tapi dari buku yang dijualnya. Buku yang mengundang kontroversial. Ini
merupakan resep kaya abad informasi. Jika mau kaya seperti Robert T. Kiyosaki ikuti
jejaknya : buat buku yang mengundang kontroversi !
Hahaa.. namun apapun pendapat mereka, secara pribadi saya
sangat mengagumi Robert T. Kiyosaki dalam menulis buku ini, beliau sangat brilian.
Dan tidak banyak orang yang bisa melakukannya, apalagi dengan gaya
penulisan yang seperti itu, meskipun memang pada awalnya serasa berat mengikuti
logika berpikir beliau. Setelah membaca buku ini pelan-pelan saya bukan saja merasa
diingatkan bahwa kesadaran akan finansial itu sangat penting, tetapi terutama
tentang proses mental, emosional, dan pendidikan. Terlepas dari teori The Cashflow
Quadrant yang ia buat tepat untuk diterapkan atau tidak ya tergantung pilihan
masing-masing orang.
|
The Cashflow Quadrant adalah kuadran yang menggambarkan
berbagai macam pekerjaan yang dilakukan orang-orang di seluruh dunia |
Berikut penjelasan dari gambar diatas:
-
E singkatan dari employee. Artinya pegawai. Pegawai
adalah orang yang bekerja untuk orang lain baik di pemerintahan maupun
perusahaan swasta, jabatan tinggi maupun rendah, sipil mapun militer. Yang
jelas mereka punya gaji bulanan/ per periode yang tetap dengan jam kerja tetap.
Mereka sangat mencintai kemanan kerja dan kestabilan ekonomi. Mereka takut
resiko dan mengharap kontrak hitam di atas putih.
-
S singkatan dari pekerja lepas atau pekerja untuk diri
mereka sendiri. Contoh dokter, pengacara, akuntan publik, seniman, wiraswasta
pemilik bisnis kecil dan lain-lain. Mereka menyukai kebebasan ekspresi dan
berusaha melakukan segalanya sendiri menurut cara mereka sendiri. Oleh karena
itu mereka perfeksionis yang biasanya kurang mampu mendelegasikan pekerjaan
kepada orang lain.
-
B singkatan dari business owner, yaitu pemilik bisnis
yang besar, yang memiliki sistem sehingga tidak menuntut kehadiran mereka untuk
sistem itu bisa berjalan. Sistem dari perusahaan sudah berjalan tanpa campur
tangan B sehingga B bisa memiliki kebebasan uang dan waktu karena dibiayai aset
mereka berupa perusahaan bersistem tersebut.
-
I singkatan dari investor, yaitu orang yang
menginvestasikan uang mereka dalam jumlah sedikit ke dalam sistem perusahaan
lalu mendapat laba yang besar berkali lipat. Banyak orang menduga Investor
terkait bursa saham, obligasi. Namun ternyata investasi juga terkait manajemen
usaha perusahaan dengan melibatkan kecerdasan finansial. Investasi adalah area
bermain orang kaya di mana uang berputar menghasilkan uang.
Kuadran E dan S disebut kuadran kiri adalah kerja mencari
uang langsung sehingga jika mereka bekerja, mereka akan mendapat uang.
Sebaliknya, jika tidak bekerja, penghasilan mereka juga berhenti. Oleh karena
itu mereka terpaksa selamanya bekerja (walau ada pensiun). Resiko semua orang
adalah kecelakaan, sakit dan meninggal. Tambahan resiko kuadran kiri adalah PHK
dan bangkrut. Jika itu terjadi bencana ekonomi akan terjadi kepada mereka.
Kuadran B – I disebut kuadran kanan. Di kuadran ini
pelakunya tidak langsung mencari uang, amun membangun aset ulu. Setelah aset
mereka jadi, aset itu yang kerja sehingga mereka dapat penghsilan pasif. Kalau
punya penghasilan pasif, merka a punya bebas uang dan waktu. Jadi bisa libur
kerja, liburan. Jika ada resiko kecelakaan mereka bisa antisipasi dengan
pengobatan dan perawatan hidup luxs seperti di TV. Jika aset mereka berkembang,
mereka tak perlu khawatir masa depan mreka, keluarga mereka dan keturunan
mereka.
Menurut Robert T. Kiyosaki kebebasan finansial terdapat di
kuadran kanan karena aset mampu memberikan penghasilan pasif untuk membantu
masalah ekonomi kehidupan semua orang. Oleh karena itu disarankan semua orang
ke kuadran kanan ( walau kenyataannya tiap orang suka bermacam-macam kuadran).
Untuk masuk kuadran kanan, disarankan masuk kuadran B dulu untuk mempersiapkan
uang dan keterampilan finansial. Kuadran I butuh uang banyak untuk modal.
Jadi bila hanya ingin tahu kenapa orang miskin tambah miskin? kenapa orang kaya tambah kaya? kenapa ada orang bekerja
lebih sedikit, tapi menghasilkan lebih banyak dan lebih aman secara finansia? Silahkan baca buku ini. Tapi bila mau jadi kaya seperti Robert T. Kiyosaki, ada harga yang harus dibayar.