Banyak orang mengeluh karena menganggur, tapi saya memilih
mensyukuri nganggur artifisial ini, yang membuat saya ada banyak waktu untuk
melakukan hal-hal yang saya sukai. Sedang asik sendiri di rumah menikmati hari yang indah, sambil berusaha setengah mati membaca sebuah buku dalam
bahasa Inggris yang sulit dimengerti, maklum bahasa inggris pas-pasan meskipun
sudah lebih dari 6 tahun belajar bahasa inggris, masih
juga terasa sulit. Tapi disinilah nikmatnya hehee..
|
buku saku yang umurnya lebih tua dari usia saya (1973) |
Nikmatnya membaca sambil ditemani
sebatang coklat, tiba-tiba dapat telpon dari istri bila dikantornya sedang mati
listrik. Memang kenapa kalo mati listrik? Juga masih siang kan..
tidak terpikirkan kalo ternyata pekerjaan di komputernya banyak yang belum di
simpan, padahal sudah mengerjakannya seharian. Duh kasian juga ya.. saya bisa mengerti perasaan
istri, awalnya ingin menasehati dia supaya untuk berikutnya menyimpan
pekerjaannya minimal setiap 10 menit, tapi bila saya lakukan itu, dia akan merasa tidak nyaman karena sudah kena musibah, disalahkan pula hehee. Bukan nasehat yg dia butuhkan, meskipun sebetulnya ingin mengingatkan istri sebuah nasehat “selalu menyalahkan diri sendiri terhadap buruknya
lingkungan adalah sikap seorang pemimpin”. Tapi ini bukan saat tepat, saya harus pikirkan cara lain untuk menguatkannya. Akhirnya terlintas ide, daripada
menyalahkannya, gimana kalo hibur dia dengan mengajaknya jalan-jalan
ke pantai Nusa Dua setelah pulang kerja.
|
Nusa Dua tunggu saya ya.. |
Untuk menepati janji, tanpa buang waktu saya jemput istri
ontime (biasanya sih telat hehe..) dan kami langsung meluncur ke Nusa Dua, sebuah
tujuan wisata di pulau Bali yang berada di kawasan elit. Teringat
terakhir kali ke pantai Nusa Dua saat masa-masa kuliah.. ya ampunn.. ternyata
hampir sepuluh tahun yang lalu ya. Padahal orang dari mancanegara jauh-jauh
datang kesini, tapi saya yang asli Bali tidak pernah
kesini.. jadi malu sendiri.. hehee, padahal hanya butuh waktu tidak lebih dari
30 menit dari Denpasar ke Nusa Dua.
Ada sedikit
perubahan saat memasuki kawasan hotel, kendaraan melewati proses security
check, memang agak ribet tapi untungnya satpam nya ramah. Tidak banyak perubahan di kawasan elit yang dikelola BTDC (Bali Tourist Development Corporation) ini, tidak berlebihan bila Nusa Dua disebut BALI (Bersih
Aman Lestari dan Indah), juga sebagai salah satu contoh tempat wisata terbaik di
dunia, berbagai hotel dan resort mewah dengan standard internasional
terdapat dikawasan Nusa Dua ini. Selain hotel dan resort yang mewah, di kawasan ini terdapat pusat
perbelanjaan, tempat rekreasi, tempat makan, dan juga tempat olahraga.
|
Papan pengumuman |
Setelah parkir, mata saya tertuju pada sebuah papan pengumuman yang isinya menurut saya cukup unik. Pada poin ke-4 disebutkan "Dilarang menembak dan memetik bunga" hmm.. sejak kapan orang disini suka menembak bunga ya?. Juga pada poin ke-5 disebutkan "Dilarang mengacung dan panggang-panggangan" wahh.. untung saya tidak biasa mengacung ke istri, jadi aman lah.. dan bila panggangan cuma sendiri (bukan panggang-panggangan) boleh kali ya.. hehee just kidding
Mungkin karena ketatnya peraturan disini membuat kawasan ini sangat bersih, dan benar-benar tidak ada pedagang acung, sangat berbeda dengan kawasan wisata pantai Kuta
ataupun pantai Sanur yang kenyamanan wisatawan kadang diganggu pedagang acung.
Kesan terakhir saya jalan-jalan kesini adalah karena gratis, tidak ada biaya tiket masuk maupun biaya parkir. Juga tidak adanya dagang acung yang mungkin bisa memikat istri saya yang hobi belanja. Jadi bila teman-teman saya yang lagi kere tapi ingin ajak pasangan berwisata gratis, datang aja kesini ya..I Love Bali
|
Disebut Nusa Dua karena ada 2 pulau kecil disini, yang ini disebut North Island, disebelahnya ada lagi satu pulau kecil yang disebut South Island. |
|
Restoran Bebek Bengil, harus cepat-cepat ajak istri pindah dari sini biar ga belanja dia.. haha |
|
See You soon ND. |