Sangat terkejut saat istri bilang kalo dia belum pernah ke GWK (Garuda Wisnu Kencana). Ya ampunn…saking sibuknya saya bekerja, sampai saya ga ada waktu mengajak dia jalan-jalan meskipun jaraknya dekat rumah, maafkan suamimu Darl…
Kebetulan sekarang jabatan saya adalah profesional jobless, jadi tanpa membuang waktu lagi maka pada tgl 25 Agustus 2011 saya buat kejutan buat istri dengan memberitahu dia melalui pesan BBM kalau saat jenput pulang dari kerja nanti sorenya jam 5 saya akan antar dia langsung ke GWK. Dengan ditemani Bumblebee 15 menit sebelum jam pulang saya sudah di depan kantor istri, ga sabar ingin mengajak istri jalan-jalan ke GWK. Kemudian kamipun berangkat melewati kampus Unud Bukit Jimbaran, dengan perasaan bangga saya ceritakan kalo saya alumni kampus itu, memang sudah hampir 6 tahun yang lalu saya kuliah disana, tapi keadaan kampus tidak banyak berubah. Suasana kampus yang luas dan terlihat agak gersang, hehe… tapi tetap bangga.
|
Street Theater |
Dengan perasaan penasaran kamipun memasuki areal Taman Budaya (GWK Curtural Park). Mungkin karena sudah sore, di gerbang depanpun ga ada petugas yang jaga. Kamipun langsung masuk dan memarkir bumblebee di tempat parkir sepeda motor. Dengan tampang sok tau dan berlagak seperti guide lokal, saya mulai ceritakan ke istri tentang sejarah dan hal apa aja yang ada di taman budaya ini. Setelah puas berkeliling, foto2 dan haripun mulai gelap.
|
di depan Wisnu Plaza |
|
guide dadakan |
|
tersesat di GWK |
|
harga tiket masuk GWK |
|
jadwal pertunjukan setiap hari di GWK |
Kemudian kami putuskan untuk pulang, namun setelah keluar dari parkir dan masih di areal taman saya melihat ada suatu tempat unik dimana terdapat patung tangan. Meskipun istri sudah peringatkan mungkin pengunjung ga boleh masuk ke area itu, saya tetap nekat.. Bumblebee pun saya belokkan menuju kesana, masih duduk di atas motor, tiba2 datang seorang security dengan tampang sangar khas Jimbarannya mendekati saya. Sayapun tersenyum dengan beliau, tapi senyum ga dibalas dia berkata “Hanya yang punya tiket yang boleh masuk kesini!” hmm… begitu ya pak? Kamipun putar balik motor dan pulang. Sebuah kejadian lucu dan istripun tertawakan saya yang sok tau hehe… tapi ga apa2, jalan2 kali ini jadi lebih berkesan. Coba ada kotak saran disini.. saya ingin menulis masukan buat pengelola GWK, gimana kalo para Security disini di training pengembangan kepribadian ala John Robert Powers, supaya mereka lebih santun dan ramah kepada para pengunjung. Minimal ajari cara tersenyum Hehe… Bukankah Bali terkenal dengan keramahannya?
|
diusir satpam depan Tirta Agung |
Btw.. lumayan menyenangkan di areal taman budaya ini, yang katanya direncanakan akan didirikan sebuah
landmark atau maskot Bali, yakni patung berukuran raksasa Dewa Wisnu yang sedang menunggangi tunggangannya Garuda GWK mempunyai beberapa tempat rekreasi di antaranya:
Wisnu Plaza adalah tanah tertinggi di daerah GWK dimana tempat yg sementara merupakan bagian paling penting dari patung Garuda Wisnu Kencana
yaitu patung Wisnu.
Street Theater adalah titik awal dan akhir kunjungan ke Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana. Di sini dapat ditemukan banyak toko dan restoran di satu tempat dan dimana semua perayaan terjadi. Bisa mendapatkan
souvenir Bali dan
merchandise GWK khususnya di
GWK Souvenir Shop dan
Bali Art Market. Kita bahkan dapat menemukan spa Bali dan produk aromaterapi di toko ini.
Lotus Pond adalah area
outdoor terbesar di Garuda Wisnu Kencana (GWK) dan Taman Budaya, kemungkinan besar di Bali. Dengan demikian,
Lotus Pond adalah tempat yang tepat dan hanya untuk mengadakan acara
outdoor skala besar.
Tirta Agung adalah ruang luar yang sempurna untuk acara menengah. Di tempat inilah terdapat patung Tangan Wisnu, bagian dari patung Garuda Wisnu Kencana yang terletak di dekatnya. Yang menjadi memori tersendiri buat kami (Echa dan saya) sendiri. Hehe…
|
konsep GWK dimulai thn 1997 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar